Kediaman kami dengan warna biru yang menentramkan |
Assamu'alaikum Wr.Wb
Selamat bergabung bersama kami di Blog Keluarga R. Soewarno
Pada kesempatan berbahagia ini, kami akan membahas kediaman utama. Sebab tidak lengkap jika hanya membahas kegiatan anggota keluarga. Kediaman yang pada gambar diatas, merupakan kebanggaan sekaligus kenangan yang tak ternilai kami. Kediaman yang terletak di Jalan Raya Pacing, Dusun Ketemas, Desa Pacing, RT 07/RW02, Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto 61381 Jawa Timur, Indonesia ini, penuh nostalgia. Kediaman ini menjadi saksi berbagai peristiwa penting baik haru, senang, canda, tawa dlsb yang tak terlupakan.
Keberadaan dari kediaman ini tak lepas peran dari Eyang R. Soewarno dan Istri beliau Hj. Mamiek Soemarmi yang dahulunya kedua beliau, saat itu Eyang sebagai Camat awalnya bertempat tinggal di Surabaya. Sebelum bertempat tinggal di Pacing Bangsal, kedua beliau beserta Putra-Putri berpindah di rumah dinas daerah Gondang singkat cerita karena sesuatu hal akhirnya kedua beliau memutuskan membeli rumah di Desa Pacing ini.
Kediaman sekarang Desa Pacing ini, telah dihuni sejak tahun 1973 an. Saat itu negara Indonesia masih dilanda ketidakstabilan politik, agama, hukum dlsb walau menurut cerita desa Pacing relatif stabil. Situasi stabil itu, kemungkinan turut menjadi terpilihnya rumah ini. Konon cerita dari Eyang Uti Mamiek Soemarmi, mendapat mimpi terpilihnya kediaman ini. Kediaman ini sangat unik didalamnya, tembok yang tebal, tinggi baik dari pondasi maupun dari atapnya, menjadi sangat sejuk. Bahkan ada burung sriti warna hitam terkadang mampir berteduh di atap kediaman ini. Kamar yang luas dan ruang dapur terpisah dari ruang utama. Suasana ini yang menjadi kesan eksotik dan klasik.
Selain kondisi rumah yang besar dan tinggi, tanah disamping dan belakang ditumbuhi pohon yang sangat besar yaitu pohon mangga, pohon rambutan, konon cerita phon rambutan adalah pohon pertama ditanami dari tingkat RT dan RW kami desa Pacing, karena kami asalnya pendatang. Sehingga tetangga sekitar cukup heran dan senang melihatnya.
Pohon selanjutnya berada dibelakang adalah pohon belimbing yang sudah tua, konon cerita dari Eyang pohon ini sudah ada sebelum Eyang tempati, kondisi pohonnya cukup aneh ada lubang ditengah batangnya, subhanallah. Tidak hanya kediaman ini besar dan tinggi, namun tanaman disekelilingnya juga besar dan tinggi, serta tanaman beragam lainnya. Tidak heran, Eyang memang penyuka bertanam. Pantas lingkungan kediaman ini hijau, asri dan penuh misteri.
Semoga Allah SWT memberikan Desa Pacing tempat kediaman kami dan semua masyarakatnya selamanya diberi ketentraman, kedamaian, rukun, sejahtera dan sentosa. Gemah Ripah Loh Jinawi
Kediaman penuh daya pikat bagi anggota keluarga, seakan mengajak bagi setiap anggota keluarga ingin berkumpul kembali walau kita saling terpisah nan jauh disana. Hai kediaman kami, tetaplah kokoh, tetaplah jadi payung kami ketika hujan, panas, sedih, susah, senang. Tetaplah saksi perjalanan hidup bagi anak cucu dan cicit Keluarga Besar R. Soewarno walau sampai beribu-ribu tahun lamanya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat bergabung bersama kami di Blog Keluarga R. Soewarno
Pada kesempatan berbahagia ini, kami akan membahas kediaman utama. Sebab tidak lengkap jika hanya membahas kegiatan anggota keluarga. Kediaman yang pada gambar diatas, merupakan kebanggaan sekaligus kenangan yang tak ternilai kami. Kediaman yang terletak di Jalan Raya Pacing, Dusun Ketemas, Desa Pacing, RT 07/RW02, Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto 61381 Jawa Timur, Indonesia ini, penuh nostalgia. Kediaman ini menjadi saksi berbagai peristiwa penting baik haru, senang, canda, tawa dlsb yang tak terlupakan.
Keberadaan dari kediaman ini tak lepas peran dari Eyang R. Soewarno dan Istri beliau Hj. Mamiek Soemarmi yang dahulunya kedua beliau, saat itu Eyang sebagai Camat awalnya bertempat tinggal di Surabaya. Sebelum bertempat tinggal di Pacing Bangsal, kedua beliau beserta Putra-Putri berpindah di rumah dinas daerah Gondang singkat cerita karena sesuatu hal akhirnya kedua beliau memutuskan membeli rumah di Desa Pacing ini.
Kediaman sekarang Desa Pacing ini, telah dihuni sejak tahun 1973 an. Saat itu negara Indonesia masih dilanda ketidakstabilan politik, agama, hukum dlsb walau menurut cerita desa Pacing relatif stabil. Situasi stabil itu, kemungkinan turut menjadi terpilihnya rumah ini. Konon cerita dari Eyang Uti Mamiek Soemarmi, mendapat mimpi terpilihnya kediaman ini. Kediaman ini sangat unik didalamnya, tembok yang tebal, tinggi baik dari pondasi maupun dari atapnya, menjadi sangat sejuk. Bahkan ada burung sriti warna hitam terkadang mampir berteduh di atap kediaman ini. Kamar yang luas dan ruang dapur terpisah dari ruang utama. Suasana ini yang menjadi kesan eksotik dan klasik.
Selain kondisi rumah yang besar dan tinggi, tanah disamping dan belakang ditumbuhi pohon yang sangat besar yaitu pohon mangga, pohon rambutan, konon cerita phon rambutan adalah pohon pertama ditanami dari tingkat RT dan RW kami desa Pacing, karena kami asalnya pendatang. Sehingga tetangga sekitar cukup heran dan senang melihatnya.
Pohon selanjutnya berada dibelakang adalah pohon belimbing yang sudah tua, konon cerita dari Eyang pohon ini sudah ada sebelum Eyang tempati, kondisi pohonnya cukup aneh ada lubang ditengah batangnya, subhanallah. Tidak hanya kediaman ini besar dan tinggi, namun tanaman disekelilingnya juga besar dan tinggi, serta tanaman beragam lainnya. Tidak heran, Eyang memang penyuka bertanam. Pantas lingkungan kediaman ini hijau, asri dan penuh misteri.
Semoga Allah SWT memberikan Desa Pacing tempat kediaman kami dan semua masyarakatnya selamanya diberi ketentraman, kedamaian, rukun, sejahtera dan sentosa. Gemah Ripah Loh Jinawi
Kediaman penuh daya pikat bagi anggota keluarga, seakan mengajak bagi setiap anggota keluarga ingin berkumpul kembali walau kita saling terpisah nan jauh disana. Hai kediaman kami, tetaplah kokoh, tetaplah jadi payung kami ketika hujan, panas, sedih, susah, senang. Tetaplah saksi perjalanan hidup bagi anak cucu dan cicit Keluarga Besar R. Soewarno walau sampai beribu-ribu tahun lamanya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar: