Siapa yang tidak tahu stasiun Kota Mojokerto. Stasiun yang dibangun sejak jaman belanda itu, mempunyai nilai historis yang mengagumkan. Perusahaan yang mengkelola jalur kereta api ini saat jaman Hindia Belanda adalah Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM). Selain jalur cabang yang dipunyai MSM, terdapat juga jalur cabang menuju Ngoro dan Wates. Perusahaan yang mengkelola jalur ini adalah Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS). Jalur ini sebagian besar dibongkar Kekaisaran Jepang pada masa pendudukan Jepang saat Perang Dunia II, tetapi jalur yang menuju Porong masih bisa beroperasi hingga tahun 1969.


Konstruksi jalan rel pertama dibangun Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM) pada rute Gempol – Japanan – Bangsal – Mojokerto (36 km) dan selesai dibangun pada tahun 1898. Selanjutnya rute Japanan – Pandaan – Bangil (25 km) dan rute Bangsal – Pandaan – Pohjejer (17 km) selesai dibangun tahun 1899. Pada tahun 1898 – 1899, MSM telah berhasil membangun jalan rel dengan total panjang 78 km.
Untuk melayani rute tersebut, MSM mendatangkan 2 lokomotif C29 pada tahun 1922 dari pabrik Hanomag (Jerman). Jalan rel milik MSM ini mempunyai peranan yang cukup besar bagi perkembangan industri di kota Mojokerto dan sekitarnya. Fasilitas transportasi kereta api ini banyak dimanfaatkan untuk perjalanan oleh masyarakat umum. Jalan rel yang dibangun oleh MSM tersebut terhubung dengan jalan rel milik perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS) yaitu rute Sidoarjo – Porong – Gempol – Gunung Gangsir – Bangil dan rute Sidoarjo – Tarik – Mojokerto – Jombang.
Lokomotif C29 dengan susunan roda 0-6-0T merupakan lokomotif yang memiliki silinder berdimensi 340 mm X 370 mm pada sisi luar dengan roda penggerak berdiameter 850 mm. Berat keseluruhan 21 ton. Lokomotif ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 30 km/jam. Lokomotif C29 menggunakan bahan bakar kayu jati atau batubara.
Dari 2 lokomotif C29, saat ini masih tersisa 1 buah lokomotif C29, yaitu C29 02. C29 02 berada di dalam dipo lokomotif Perhutani Cepu. Lokomotif ini digunakan untuk menarik gerbong berisi kayu jati dari Perhutani Cepu ke stasiun Cepu. Kayu jati ini digunakan sebagai bahan bakar untuk lokomotif uap.



Tidak hanya berjalan-jalan di Stasiun, kami berbelanja kuliner yang bertepatan festival pasar minggu daerah benteng pancasila. Berbagai makanan ringan seperti cilok, batagor, pentol, jajanan pasar yang sangat lezat bertebaran sangat banyak, tinggal milih. Berbagai pakaian kaos yang lucu juga tersedia.

Tampak kolam pemandian KA  yang tergenang membahayakan  

Awas hati - hati


Sampah yang memprihatikan


Dipilih -pilih

Gimana mas mau beli ?

Bagus itu mas

Cari asesoris PIN

Stasiun Kebanggan, semoga pembangunan infrastruktur dapat terwujud

Tarik mas...

Halaman yang tak terawat

Rapikan mas

Kambing mencari makan di sampah



Resources :
http://heritage.kereta-api dot co dot id/?p=1481
http://id dot wikipedia.org/wiki/Stasiun_Mojokerto